Budaya Korea


Bukan budaya K-Pop atau budaya traditionalnya yang dibahas di sini. Lebih kepada tingkah laku mereka yang menarik dan bisa kita contoh. Sebenarnya ini hanya berdasarkan pengamatan sepintas. Bisa saja apa yang saya tulis di sini, karena kesalahpahaman atas pengamatan saya karena saya bukan tipe pengamat sosial. Hanya saja, tingkah laku mereka ini sering sekali saya lihat saat saya sedang berjalan-jalan atau saat mengamati orang di kantor saya dan sangat menarik buat saya. Jarang saya temui di Indonesia. Ada beberapa tingkah laku mereka yang patut kita contoh:
  • Budaya Antri. Pernah suatu kali di salah satu stasiun di Seoul saya melihat antrian panjang yang berjajar rapi. Kebetulan saya hendak ke toilet dan ternyata sumber antrian panjang itu adalah toilet umum. Mereka berbaris hingga di luar toilet. Begitupun saat berkunjung ke tempat wisata. Mereka langsung membentuk antrian yang rapi tanpa perlu diatur oleh petugas. Begitu juga dengan anak-anaknya, mereka enjoy-enjoy aja mengantri. Saat di subway juga terlihat bagaimana mereka antri dengan rapi. Tidak ada yang merasa paling penting sehingga harus menyerobot antrian orang lain. Really appreciate it!!
  • Budaya jalan kaki. Di sini memang jalanannya ramah untuk pejalan kaki. Selalu ada tempat untuk para pejalan kaki. Sepertinya mulai dari anak kecil sampai kakek nenek, mereka terbiasa berjalan kaki ke mana saja. Saat ke kantor pun, pria berjas maupun wanita berhigh heels tidak canggung berjalan kaki menuju kantor. Jalan mereka pun bisa dibilang sangat cepat. Bahkan kecepatan langkah kaki saya dikalahkan oleh nenek-nenek. Jalannya cepat sekaliiii. Pernah juga jalan bareng atasan saya yang umurnya sekitar 50an, tiba-tiba beliau lari mengejar lampu ijo pejalan kaki yang beberapa detik kemudian akan berubah jadi merah. Gilee... larinya cepet euy. Kalo saya mah, memilih berjalan lebih lambat :p #malu dengan para lansia di negeri ginseng ini. Tapi di kantor saya yang baru di bandung, bapak-bapak yang menjelang masa pensiun pada masih sehat lo. Naik sepeda, jalan cepat, naik turun tangga. Mungkin sudah terbiasa di lingkungan kerja yang butuh mobilitas tinggi kali ya.
  • Budaya hormat. Mungkin di sini seperti Jepang kali ya, budaya timur yang juga terjadi di Indonesia. Lebih hormat kepada atasan yang lebih tua. Di reality show Running Man saya beberapa kali melihat bagaimana mereka menunjukkan rasa hormat kepada seniornya atau kepada yang lebih tua walaupun hanya berbeda beberapa tahun. Kadang mereka meminta ijin terlebih dahulu untuk menggunakan bahasa informal. Pada wanita pun mereka lebih sungkan menurut saya. Lebih menunjukkan rasa hormat menurut saya.
  • Hiking para Lansia. Saya sering sekali melihat sekumpulan lansia menggunakan pakaian hiking di subway.  Kalo di Indonesia, sepertinya saya belum menemukannya. Mungkin ada kali ya. Salut banget.. Pernah liat trackingnya. Buat saya aja udah pasti ngos-ngosan. Apalagi mereka yang sudah lanjut usia. Kerennn. Sempet motret penampakan tracking para lansia tersebut di deket Seoul World Cup Stadium. Tapi, lansia di Bandung gak kalah kok. Saya sering liat sekumpulan bapak-bapak yang sepertinya lanjut usia bersepeda ke arah Lembang. Saluttt!!!
  • Budaya tertib sampah. Ini juga yang patut dicontoh. Dulu awalnya saya pikir negara bersih dari sampah karena ketersediaan fasilitas yang memadai. Tapi ternyata salah besarrrrr... Ternyata mindset yang membuat ikita berbeda. Pernah datang ke perayaan kembang api di pinggiran Hann River.  Hampir semua tempat sudah penuh dengan orang, bahkan ada yang mendirikan tenda. Tapi saya tidak melihat adanya sampah di rerumputan pinggiran Han River. Begitu pula saat jalan-jalan ke Seoul Zoo. Banyak keluarga yang piknik bersama di sana. Tapi lagi-lagi saya tidak melihat sampah di sekitar mereka. Berbeda sekali dengan kondisi kita di sini. Sedihhhh... 
  • Tertib lalu lintas. Bisa diduga lah ya.. Jarang macet sih, hanya padat merayap *gak yakin karena lebih sering tidur pas perjalanan. Jarak antar mobil juga gak sejengkal tangan seperti di sini. Mereka tetap menjaga jarak walaupun jalanan sedang padat. Hanya pernah melihat beberapa sepeda motor yg asal nyelonong. Di sana kyaknya sepeda motor hanya digunakan untuk delivery service. Jadi para biker di korea sering nyelonong seenaknya dan ngebut2 gtu.
  • Camping. Saat saya jalan-jalan ke tempat wisata keluarga seperti kebun binatang, taman atau pas acara kembang api di pinggiran Han River, saya menemukan mereka suka mendirikan tenda gitu. Ada yang main bola bareng anaknya, ada yang hanya menikmati pemandangan berdua. Very nice to see it. Dan pastinya tidak ada sampah yang tertinggal. Ada beberapa gambar yang saya ambil pas lagi jalan-jalan di World Cup Park, Seoul.
Lokasi di Seoho Lake n Seoul World Cup Park

  • Menyalip di elevator. Entah ini terjadi di negara lain, tapi yang pasti di Indonesia gak ada aturan menyalip di elevator. Saya pun mengetahui aturan ini karena dikasih tau teman yang sebelumnya pernah ke Korea. Kebiasaan di Indonesia, naik elevator sambil ngobrol sebelahan ma temen :p (untung dikasih tau temen). Saat turun atau naik elevator, kita harus menggunakan jalur kiri. Jalur kanan, hanya untuk yang ingin jalan cepat atau menyalip gitu
  • Taman Kota. Ini yang paling oke punya. Taman mereka bagus-bagus euy. Rindang pula,, bahkan selalu dilengkapi peralatan olahraga. Wisata yang murah meriah. Saya suka hunting taman-taman bagus di sini. Gak heran jika mereka memilih camping bersama di keluarga di taman. Di bandung n malang sudah mulai membuat taman kota. Two thumbs up!! Janganlah kita hanya mendirikan mall, hotel, dan gedung bertingkat. Pengennya taman-taman diramaikan oleh anak-anak yang berlarian, ibu menemani anaknya, ayah main bola bareng anaknya. No gadget atau taman bermain di mall. Cekidot salah satu taman yang ada di Suwon.  
  • Alat Fitness di Taman. Sering banget ngeliat peralatan olahraga di taman. Lumayan banget buat gerak. Pernah liat sih di Malang, ada taman baru yang ada peralatan olahraganya. Semoga makin banyak yaaa

Tapi ada beberapa hal negatif pula yang saya cermati. Seperti generasi muda kita yang cenderung alay akibat tontonan tidak bermutu (*menurut saya), generasi muda di Korea cenderung gadget mania dan cuek terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, saya beberapa kali melihat drama korea Live. Tiba-tiba ada yang bertengkar di pinggir jalan, ada yang berdebat, ada yang nangis di jalan pagi-pagi. Serasa drama korea banget lah. Kebetulan saya gak sempat main ke tempat nongkrong anak2 muda Korea, jadi tidak bisa mengamati lebih dalam. Mungkin saja pemahaman ini salah.
Yang penting mah kita bisa ambil sisi positifnya dari mereka. Pengen kalo pas lansia nanti masih bisa hiking, bersepeda, ataupun lari seperti mereka. Mumpung masih muda, masih bisa merubah pola pikir dan pola hidup yang lebih baik ^^b

Comments

Popular posts from this blog

Tanya Jawab Montessori (Part 1)

Tanya jawab Montessori (Part 2)

Memulai Montessori… Mengenal Kurikulum Montessori…