Jilbab Hati... Jilbab Diri..
Sering sekali mendengar kata-kata "Belum siap berjilbab, yang
penting jilbab hatinya dulu", "Masih belum pantes berjilbab karena
kelakuanku masih gak jelas kayak gini", bla.. bla.. bla.. dan seterusnya
kalo beberapa teman ditanya kenapa kok belum bejilbab.
Indonesia
itu negara muslim terbesar di dunia tapi sama sekali tidak menunjukkan
identitas muslim itu sendiri. Busana muslim a.k.a berjilbab bukan
masalah hati, tingkah laku, atau perbuatan. Berjilbab itu masalah
kewajiban kita sebagai muslim. Allah SWT dalam Al-Qur'an memerintahkan kita untuk berjilbab. Hal tersebut sudah jelas disebutkan
dalam Al-Quran QS. An-Nuur : 31
"Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami meraka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara-saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Isalam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung."
QS Al Ahzab : 59
"Wahai Nabi! Katakanlah kepda istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang"
Tetapi, seringkali masyarakat langsung mencap buruk, ngapain berjilbab kalo kelakuan masih
nggak beres. Budaya berjilbab di Indonesia masih salah kaprah. Orang
berjilbab = orang baik, alim, bla-bla,,, Pemikiran tersebut muncul
karena kurangnya pengetahuan tentang kewajiban berjilbab kepada
anak-anak perempuan sejak dini terutama di lingkungan keluarga dan sekolah. Sepertinya
selama mengikut kelas agama (di sekolah umum), saya belum pernah
mendapatkan pelajaran mengenai kewajiban berjilbab bagi seorang
perempuan. Sebagian besar perempuan Indonesia mungkin mulai berjilbab
seiring bertambahnya umur dimana kita mulai sadar akan kewajiban berjilbab,
atau karena lingkungan terdekatnya (keluarga dan sekolah). Saya termasuk orang yang telat berjilbab,
saat kuliah semeter dua. Itupun karena saya sempat sedikit berkecimpung lingkungan rohis SMA. Saya tidak pernah dituntut untuk mengenakan
jilbab oleh keluarga saya.
Bahkan, beberapa sekolah Islam pun tidak
memaksakan murid-muridnya untuk mengenakan jilbab di luar jam sekolah.
Mereka dibebaskan untuk melepas jilbab di luar jam sekolah. Alasannya,
biar mereka mengenakan jilbab dari hati bukan paksaan dari sekolah.
Lagi-lagi berjilbab dijadikan sebuah pilihan bukan kewajiban.
Di
Indonesia jilbab menjadi sebuah pilihan bukan kewajiban. Hal tersebut
yang melandasi pola pikir masyarakat pada umumnya tentang wanita
berjilbab yang seyogyanya adalah wanita baik-baik, alim, berakhlak baik.
Padahal iman, taqwa, akhlak bukan berdasarkan jilbab tetapi berdasarkan
pribadi masing-masing orang tersebut. Saat wanita berjilbab melakukan
sesuatu hal yang buruk, hujatlah pribadinya bukan jilbab atau cara
berpakaiannya.
Usia rata-rata manusia selama hidup di dunia adalah 63 tahun (sama seperti usia Rasululloh SAW). Padahal….
1 hari di akhirat = 1000 tahun dunia (QS As Sajdah : 5).
24 jam akhirat = 1000 tahun duniaa
1 jam akhirat = 42 tahun dunia
Berarti hidup kita di dunia hanya 1,5 jam menurut perhitungan akhirat.
So,
jangan-jangan sia-siakan hidup dan waktu di dunia yang cuma sebentar
ini. Yukk,, sama-sama berusaha meraih sukses dunia dan akhirat
Kejarlah ALLAH SWT dan akhirat, maka dunia akan mengikuti. Wallahua'alam
Kalo ada salah-salah kata datangnya dari kekhilafan saya. Semua kebenaran datangnya dari ALLAH SWT
Comments
Post a Comment