Preman Opini
Ini hanya celotehan tidak penting dari orang yang tidak rutin baca berita. Kalaupun baca berita, mungkin hanya berita pilihan, headline news, dan semacamnya. Semenjak masa pemilu tahun lalu, saya mulai jengah dengan berita tanah air. Dengan pengetahuan saya yang minim politik, saya seperti melihat pertengkaran dua saudara setanah air yang berebut kekuasaan. Didukung oleh opini masyarakat yang terkadang seenaknya share berita tanpa mengklarifikasi berita tersebut sebelumnya. Bukankah kita termasuk preman opini jika berbuat demikian. Beberapa bulan ini juga sering melihat hashtag di twitter #ShameOnYouSBY, #saveKPK #SaveAbrahamSamad #SaveHajiLulung #SaveAhok. I'm pretty sure most of them is not reading the whole news. Bukankah tambahan hashtag seperti itu akan menggiring opini masyarakat. Mungkin hashtag tersebut memang bertujuan baik, sehingga pemerintah tau masyarakatnya masih peduli terhadap kondisi negaranya. Tapi,, menurut saya kadang cara tersebut berlebihan. Seperti hashta...